Cari ...

09 November 2016

Kerajaan - kerajaan di Mandailing

Mandailing secara umum dikelompokkan atas tiga wilayah geografis : Mandailing Jae, Mandailing Godang dan Mandailing Julu.

Mandailing Jae dan Mandailing Godang diperintah oleh raja. Raja tersebut berkuasa secara turun temurun. Wilayah kerajaannya mulai dari lingkup desa sampai gabungan beberapa desa. Secara tradisional, raja dan pembantunya dipanggil sebagai Namora-Natoras.



Selain itu, ada juga yang membagi Mandailing atas dua kelompok besar, yakni Mandailing Godang dan Mandailing Julu. Mandailing Godang didominasi marga Nasution. Mereka menempati kawasan yang berbatasan dengan Sihepeng (sebelah utara), Maga (sebelah selatan), dan Muarasoma serta Muara Parlampungan (sebelah barat).

Sedangkan, Mandailing Julu didominasi oleh marga Lubis. Mereka menempati kawasan mulai Laru dan Tambangan sampai Pakantan dan Hutagodang.

Selain marga Nasution dan Lubis, Mandailing juga didiami marga Pulungan, Rangkuti, Batubara, Daulay, Matondang, Parinduri, Hasibuan, dan lain-lain. Sekalipun marga-marga ini berbeda masuknya ke Mandailing, tetapi tidak ada yang mau disebut sebagai warga pendatang. Semuanya merasa sebagai penduduk asli Mandailing.

Payabulan, Lokasi Wisata Favorit di Mandailing!

Mandailing Natal



Pangkat Maga - Payabulan adalah salah satu tempat favorit tujuan wisata anak-anak muda mandailing, berlokasi di Desa Pangkat, Kecamatan Lembah Sorik Marapi sangat ramai pengunjung pada hari-hari libur.

Payabulan menawarkan pemandangan yang indah dan suasana alam yang begitu sejuk dan asri jauh dari kebisingan. Sangat cocok untuk menghilangkan stres setelah rutinitas bekerja sehari - hari.

Untuk akses ke sini diperlukan waktu sekitar ± 30 menit dari Kota Panyabungan tepatnya di Desa Pangkat - Desa Maga Lombang Kecamatan Lembah Sorik Marapi.

Ayo wisata ke Mandailing!

08 November 2016

Letak Geografis Kabupaten Mandailing Natal

Letak Geografis

Kabupaten Mandailing Natal memanjang pada kawasan 0˚10'-1˚50' Lintang Utara dan 98˚10'-100˚10 Bujur Timur. Ketinggian daerah ini antara 0-2.145 meter diatas permukaan laut.

Penduduk di dataran tinggi sebagian besar bemata pencaharian tani. Sedangkan daerah dataran rendah yakni pantai, hidup dari usaha sebagai nelayan. Selain itu ada juga yang bermata pencaharian sebagai buruh, pedagang dan lain-lain.

Akan tetapi sebagian besar masyarakat Mandailing Natal bermata pencaharian sebagai petani dan dahulu daerah Mandailing pernah dikenal sebagai daerah lumbung padi.

Sejarah Pusat Pemerintahan Kabupaten Mandailing Natal

Pusat Pemerintahan Kabupaten Mandailing Natal

Kota Panyabungan dipilih sebagai ibukota kabupaten Mandailing Natal karena letaknya yang strategis. Pada tanggal 11 Maret 1999 Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin meresmikan gedung sementara perkantoran Bupati Mandailing Natal.

Tempatnya, dipilih dibekas perkantoran Proyek Pembangunan Irigasi Sungai Batang Gadis. Karena itu, kawasan itu sekarang disebut dengan kantor Bupati Lama.

Tempat ini sekarang sering digunakan untuk lapangan upacara pemerintah Kabupaten Mandailing Natal.