Cari ...

08 Maret 2016

Tips Agar Kuat Dalam Menghadapi Masalah Hidup ( Stress )

Didalam kehidupan tentu kita tidak bisa lepas dari yang namanya masalah ataupun cobaan. Akan tetapi Tuhan tidak akan menciptakan masalah tanpa jalan keluar dan solusinya.
Karena Tuhan menciptakan masalah dan cobaan kepada manusia sesuai batas kemampuannya.

Nah, berikut ada beberapa tips agar kita tangguh dalam menghadapi suatu masalah dalam hidup ini.

1* Yakinlah Anda Sanggup.

Yakinlah bahwa setiap cobaan yang diberikan Allah kepada kita sesuai dengan kadar kemampuan kita dalam menghadapinya.

Jika kita yakin dan sanggup menghadapi masalah kita itu adalah salah satu jalan agar kita memperbaiki kwalitas diri kita. Mungkin dengan Allah menguji kita dengan satu masalah kita bisa memperbaiki kwalitas diri kita menuju satu orang manusia yang kuat, tangguh dalam menjalani kehidupan ini.
Kita harus jadi manusia yang kuat dan tangguh bukan manusia yang lemah dan loyo yang menyerah pada satu masalah.

2* Yang Kita Benci Bisa Menjadi Yang Baik Bagi Kita.

Kita harus yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita. Kita harus yakin bahwa segala sesuatu yang menurut kita pahit justru itu adalah yang terbaik bagi kita. Kita harus belajar menerima kenyataan bahwa jalan hidup yang kita lalui sekarang adalah jalan yang  menurut Allah jalan yang pantas dan terbaik buat kita.

3* Cobaan Datang Bukan Berarti Allah Benci Sama Kita.

Cobaan hidup yang terus menerus mendatangi kita itu bukan alasan bahwa Allah berarti benci sama kita. Karena Allah menguji manusia agar kita bisa merubah diri lebih baik dan Allah menguji kita dengan satu masalah sebagai jalan untuk merubah diri kita.

4* Tenanglah, Kemudahan Akan Datang!

Allah tidak menciptakan masalah dihidup manusia tanpa solusi dan kemudahan.
Dalam menghadapi masalah kita harus yakin bahwa kemudahan dari yang kuasa akan datang.

5* Perbanyak Sholat.

Sholatlah jangan melamun dan mengeluh jika mau menangis maka menangislah kepada Allah semoga Allah memberikan solusi dari setiap cobaan yang kita hadapi.

6* Berdoa Dan Selesaikan Masalah.

Sebagai manusia yang lemah kita harus meminta kepada Allah agar semua masalah kita dapat terselesaikan dengan baik. Dan kita harus kuat jangan mengeluh kita harus bisa menyelesaikan masalah dengan baik.

Demikianlah tips sederhana dalam menghadapi masalah hidup dan semoga bermanfaat!

07 Maret 2016

Sejarah Singkat Tuan Syekh Abdul Fattah Di Mandailing Natal

Radar Mandailing

Agama Islam berkembang di Madina melalui ulama-ulama sufi. Para ulama di daerah ini ada yang belajar di Pantai Barat dan Pantai Timur, kemudian mereka mengembangkan agama islam di Natal dan Mandailing.

Seorang ulama besar penyebar agama Islam di Natal, adalah Syekh Abdul Fattah bermarga Mardia. Ia lahir kira-kira tahun 1765 dan wafat dalam usia 90 tahun di Pagaran Sigatal, kira-kira tahun 1855.
Gurunya adalah Syekh Zainal Abidin (Hasibuan).

Salah satu hal yang menarik pada pengembangan Islam di Madina ialah apa yang dilakukan oleh Sutan Kumala Yang Dipertuan Hutasiantar. Raja kharismatik ini menjemput Syekh Zainal Abidin ke Barumun untuk mengembangkan agama Islam di Madina. Literatur Belanda melaporkan, bahwa Sutan Kumala Yang Dipertuan Hutasiantar adalah seorang ulama. Mereka menjulukinya sebagai raja ulama.

Ketika masih belia, Syekh Abdul Fattah tinggal dirumah Tuan Syekh Zainal Abidin sambil memperdalam agama Islam dan tasawuf. Syekh Abdul Fattah kemudian menyebarkan agama Islam bukan saja didaerah Mandailing, tetapi juga kawasan Pantai Barat khususnya Natal. Kota pelabuhan ini merupakan pintu masuk agama Islam mulai dari pelajaran membaca kitab suci al Quran sampai pada hukum dan sufisme.

Syekh Abdul Fattah memilih tempat untuk membangun kediamannya di kawasan perbukitan kira-kira 2 kilometer dari jalan raya menuju Natal di timur Kampung Sawah sekarang ini. Bukit_bukti itu memilih celah, rura dalam bahasa Mandailing. Pada tanggal 17 Desember 2003 penulis mendatangi rura itu. Penulis mendapati dan menyaksikan mata air jernih keemasan keluar dari rongga-rongga batu padas di tempat ini. Mata air itu dikenal sebagai Sumur Batu.

Syekh Abdul Fattah berdiam di sekitar mata air ini. Kejernihan dan kesucian mata air Sumur Batu tetap terjaga. Syekh Abdul Fattah membuat sebuah kulah berbentuk bundar berdiameter kira-kira 90 cm. Air bening dan sejuk yang keluar dan mata air itu dialirkan ke kulah melalui alur pada batu padas. Tuan Syekh Abdul Fattah mandi dan mengambil wudhuk dari kulah bundar, sehingga mata air yang keluar dari pori-pori batu tidak tercemar.

Menurut juru kunci makam Syekh Abdul Fattah di Pagaran Sigatal (kuncen) Zubeir Hasibuan gelar Lobe Zakaria ada enam makam kerabat Syekh Abdul Fattah disekitar sumur batu. Satu diantaranya adalah makam istri Syekh Abdul Fattah. Kuncen Zubeir Hasibuan adalah generasi ketiga setelah Syekh Zainal Abidin, kakeknya adalah Haji Zakaria, putra tunggal Syekh Zainal Abidin.

Sumur Batu dipandang sebagai tempat keramat oleh orang Natal dan sekitarnya. Tempat ini diziarahi untuk menunjukkan penghormatan peziarah kepada Ulama besar ini. Tidak jarang pula para peziarah berdoa dan bernazar ditempat ini.

Syekh Abdul Fattah diakui sebagai penjaga kedamaian kesejukan rohani orang Natal. Dahulu, jika orang Natal berniat hendak merantau mereka senantiasa menziarahi Sumur Batu. Kekeramatan Sumur Batu menurut orang Natal terdapatnya beberapa jenis ikan, bahkan jenis ikan laut dan kura-kura kecil di Sumur Batu. Ikan dan kura-kura bahkan tidak pernah bertambah dan berkurang atau bahkan bertambah besar. Ukurannya tetap saja. Menurut cerita Zubeir Hasibuan gelar Lobe Zakaria, pernah ada dua orang transmigran mengambil, memasak dan memakan ikan dari Sumur Batu itu. Sesudah itu tidak lama mereka meninggal dunia.

Kekeramatan Syekh Abdul Fattah yang terkenal di Mandailing antara lain, ketika sedang dicukur atau dipangkas di Masjid Hutasiantar, pada suatu jumat tiba-tiba sontak berkata "mosok mokka" atau dalam bahasa Indonesia artinya Mekkah terbakar kemudian pada saat bersamaan jamaah haji asal Mandailing yang sedang menunaikan ibadah Haji di Kota Mekkah tanpa sengaja melihat Tuan Syekh Abdul Fattah ikut membantu jamaah haji lainnya memadamkan kebakaran.

Sesudah kebakaran tersebut berhasil dipadamkan Syekh Abdul Fattah kembali ke mesjid Hutasiantar dengan badan penuh abu dan basah kuyup dan melanjutkan proses mengukurnya dengan memakai golok.

Setelah pulang menunaikan ibadah Haji jamaah asal Mandailing yang melihat Tuan Syekh Abdul Fattah di Mekkah itupun menceritakan kejadian tersebut di Mandailing dan  serta membawa sarang golok Tuan Syekh Abdul Fattah yang tertinggal di Kota Mekkah pada saat ikut membantu memadamkan kebakaran tersebut.

Makam Syekh Abdul Fattah terletak di Desa Pagaran Sigatal sekitar 6 Km dari pusat Kota Panyabungan.

25 Februari 2016

Sejarah lahirnya pondok pesantren Musthafawiyah Purba Baru!

Musthafa lahir di Pasar Tanobato, Kayu Laut pada tahun 1886 Masehi bertepatan 1303 Hijriyah. Ayahnya Haji Husein Nasution adalah seorang saudagar yang taat beragama.

Pada usia tujuh tahun Musthafa memasuki sekolah Dua Di Kayu Laut sampai tamat kelas luma sebagai murid yang pintar dan cemerlang. Walaupun gurunya Sutan Guru menganjurkan agar musthafa melanjutkan pelajaran di kweekschool Bukittinggi, namun ayahnya lebih cenderung agar Musthafa menuntut ilmu agama islam agar kelak menjadi ulama yang besar.

Musthafa kemudian belajar pada seorang ulama tamatan Mekkah Hutapungkut. Ulama itu adalah kerabatnya sendiri, Syekh Abdul Hamid. Setelah dua tahun belajar di Hutapungkut, Syekh Abdul Hamid menganjurkan kepada Haji Husein agar mengirumkan Musthafa belajar ke Mekkah, dan belajar disana selama 12 tahun. Ada 10 ulama terkemuka yang menjadi gurunya di Mekkah ialah, Syekh Abdul Qodir Al-Mandily, Syekh Mukhtar Bagan, Syekh Umar Bajuneid, Syekh Ahmad Sumbawa, Syekh Salih Bafadhil, Syekh Ali Maliki, Syekh Abdul Rahman, Syekh Umar Sato, Syekh Ahmad Khatib dan Syekh Muhammad Amin Madinah.

Karena kecerdasaannya sesudah tujuh tahun belajar di Masjidil Haram, Musthafa sudah diperkenankan oleh para ulama gurunya itu untuk mengajar sambil belajar. Bidang ilmu yang ditekuninya ialah ilmu fikih.

Berhubung ayahnya wafat di Mandailing, Musthafa kembali ke kampung halaman pada tahun 1912. Musthafa mengajar di kampung-kampung di sekitar kampungnya dari satu mesjid ke mesjid lain dan dari surau ke surau lainnya, kehadirannya mendapat sambutan baik dari masyarakat Mandailing.

Pada tanggal 28 November 1915 terjadi bencana besar banjir yang menghanyutkan rumah-rumah penduduk dikampungnya Tanobato. Musthafa pindah ke Purba Baru dan meneruskan kegiatan pelajaran agama dikampung itu.

Tanggal hijrahnya ke Purba Baru itulah yang dijadikan sebagai hari lahirnya Madrasah Musthafawiyah. Sejak itu Musthafa terkenal dengan Syekh Musthafa Husein dan lebih terkenal dengan Tuan Syekh Purba. Tahun demi tahun muridnya bertambah. Salah seorang dari 20 muridnya yang ikut pindah dari Tanobato ke Purba Baru adalah Abdul Halim Khatob. Tokoh ini kelak menjadi menantunya. Syekh Abdul Halim Khatib terkenal dengan julukan Tuan Naposo atau Syekh Junior.

Pada tahun 1927 Syekh Musthafa Husein mendirikan bangunan madrasah disamping rumahnya. Gedung ini kelak akan dijadikan asrama puteri. Beberapa tingkatan pendidikan diselenggarakan disini, ialah Tajhiziyah 3 tahun, Ibtidaiyah 4 tahun , Tsanawiyah 3 tahun dan Aliyah 2 tahun. Madrasah ini terus berkembang yang pada tahun 1959 sudah memilik 20 lokal.

Sejumlah murid-muridnya melanjutkan pelajaran di luar negeri di antaranya : Syekh Abdul Halim Khatib 7 tahun belajar di Madrasah Shalatiyah Mekkah, Syekh Jaffar Abdul Wahab belajar di Universitas Kairo, Haji Syamsuddin 23 tahun di Mekkah dan belajar di Madrasah Al-Falah Mekkah. Haji Abdullah belajar di Madrasah Shalatiyah Mekkah, Haji Yunus belajar di Lucknow India dan Mekkah. Haji Ilyas belajar di Darul Ulum Mekkah dan Zainuddin Musa belajar di Lucknow India.

Selain para muridnya yang belajar diluar negeri itu, beberapa orang lagi tampil sebagai tokoh-tokoh tingkat provinsi dan nasional. Mereka adalah H. Nuddin Lubis pernah wakil dewan pimpinan pusat nahdatul ulama dan wakil ketua dewan perwakilan rakyat/MPR. Haji Aminuddin Aziz Pulungan pernah menjadi menteri di era pemerintahan presiden Sukarno dan Atase Haji di Jeddah.

Haji Ismail Sulaiman pejabat rektor IAIN Sumatera Utara dan Atase Haji di Jeddah. Syekh Ali Hasan Ahmad, Dekan Fakultas Tarbiyah Sumatera Utara Cabang Padang Sidimpuan. H. Mudin pegawai Departemen Luar Negeri Drs. M. Maliddin Ma'arif mantan kepala penerangan Agama provinsi Sumatera Utara dll.

Bersambung ..

24 Februari 2016

Mengenal Windows!

Apa itu windows?
Tentu sebagai manusia yang serba kekurangan kadang sering bertanya-tanya apa itu windows?
Oke, baiklah disini akan saya jelaskan sedikit apa itu pengertian dari windows?

Saat ini sistem operasi komputer yang paling banyak digunakan adalah Microsoft Windows atau biasa disebut Windows saja. Sistem operasi ini mempunyai banyak versi, misalnya Windows 95, Windows 98, Windows ME dan Windows XP.

Dari versi-versi tersebut masih bedakan lagi sub versinya. Disisi lain, untuk komputer server (komputer yang melayani jaringan komputer) terdapat Windows NT, Windows 2000 dan Eindows 2003. Masing-masing versi tersebut mempunyai sub versi-sub versi juga.

Meskipun windows memiliki banyak versi tata cara pemakaiannya hampir sama. Versi yang lebih baru merupakan pengembangan dari versi sebelumnya. Tetapi ini tidak berati versi yang lama tidak bisa dipakai lagi. Pengembangan yang dilakukan umumnya meliputi penambahan fasilitas perbaikan dan penampilan dan peningkatan kemampuan.

Kita perlu mengenal windows karena kebanyakan dari tata cara kita menggunakan komputer diatur oleh Windows. Selain itu ada pekerjaan-pekerjaan yang langsung kita lakukan pada Windows dan bukan pada program aplikasinya.