Cari ...

13 November 2016

Mandailing di Masa Kolonialisme Belanda

Mandailing Natal

Radar Mandailing

Kolonialisme adalah penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan cara dikelompokkan.

Pada awal masuknya kolonialisme di Mandailing Natal, sebagian besar penduduknya diyakini menganut agama Islam. Agama Islam diduga masuk dari arah Pesisir Tapanuli, tetapi ada juga kaum minoritas penganut Kristiani yang bermukim di wilayah Pakantan, Mandailing Julu.




Mandailing di zaman dahulu mempunyai sistem pemerintahan kerajaan. Sistem pemerintahan ini tetap berjalan sampai masuknya masa kolonialisme.


Lebih lengkap : Rumah Adat dan Kehidupan Masyarakat Mandailing


Raja di Mandailing terbagi atas beberapa tingkatan :

1). Raja Panusunan, yaitu raja tertinggi yang menguasai beberapa kesatuan huta.

2). Raja Ihutan, raja yang menguasai beberapa huta dibawah Raja Panusunan.

3). Raja Pamusuk, raja yang memimpin satu huta dibawah Raja Ihutan.

4). Raja Sioban Ripe, raja yang memimpin satu pagaran, satu kawasan kecil yang belum memenuhi syarat sebagai huta. Raja ini dibawah kekuasaan Raja Pamusuk.

5). Suhut, pemuka adat yang berada dibawah Raja Pamusuk dan Raja Sioban Ripe.



Raja Panusunan di Mandailing Godang berasal dari satu keturunan marga Nasution yang berkuasa di sembilan wilayah, yakni :

- Panyabungan Tonga
- Huta Siantar
- Pidoli Dolok
- Gunung Tua
- Gunung Baringin
- Panyabungan Julu
- Maga
- Muarasoma/Muara Parlampungan
- Aek Nangali

Baca Sejarah dan Adat Istiadat Orang Mandailing